Semoga Kita Berjodoh untuk Bertemu ya Pesawat di Atas Loteng Kosku ^^
Hallo world… kali ini aku ingin menulis pengalaman lucuku. Apa si
pengalaman lucuku itu? hihi. Pengalaman lucuku itu berhubungan dengan impianku
yaitu aku ingin sekali naik pesawat untuk menembus awan menuju ke belahan dunia
yang lain dengan melewati bentangan samudera yang luas. Huum, siapa sih yang ga
kepengen untuk mendapatkan kesempatan naik pesawat dan melihat ciptaan keren Allah
SWT yang ada di luar Indonesia sana. Pasti semua anak muda, dewasa, orang tua
hingga kakek nenek kita pasti pengin ya.
Secara pribadi aku senang sekali berkhayal. Dulu, ketika aku masih
indekos di kos-kosanku tercinta di Jalan Rejomulyo IV No. 24 Semarang Timur
(*buset komplit amat, mau ngirim surat? hihih), aku suka saat-saat mencuci baju
di pagi hari. Kenapa mencuci? Kenapa pagi hari? kok ga ada kegiatan yang lain?
uhuk, gini nih aku jelasin. Sebenernya momen-momen ketika itulah ada yang aku
suka. Momen ketika aku mencuci di pagi hari yaitu momen ketika ada pesawat
melintas di atasku. Karena posisi tempat mencuciku di lantai dua yang
beratapkan langit, otomatis aku selalu menghadap ke langit jika ada pesawat
lewat. Di saat-saat itulah aku senang sekali membayangkan bagaimana serunya naik
pesawat berjam-jam? bagaimana merasakan perubahan waktu dan perpindahan dari
benua satu ke benua lain? dan bagaimana tidur di pesawat semalaman? Begitulah
imajinasiku ketika pesawat melintas di atas kepalaku. Di samping aku
mengkhayal, aku juga harus berdo’a agar khayalanku ini suatu hari terwujud
yaitu bisa naik pesawat untuk pergi ke belahan bumi lain milik Allah SWT ini.
Dimana waktu, iklim, suasana, dan pemandangan akan dapat aku nikmati dan
rasakan dengan penuh rasa syukur.
Jujur pertama kali aku merasa senang sekali ketika tahu bahwa ada
pesawat melintas persis di atas kepalaku, hihi maklum tempat tinggalku di
Pemalang, aku tidak pernah melihat ada pesawat yang melintas, paling-paling
itupun hanya helikopter. Karena kos-kosanku di Semarang jaraknya lumayan dekat
dengan bandara Ahmad Yani Semarang, jadi aku bisa melihat bagaimana pesawat
yang melintas awalnya besar, mengecil dan kemudian dengan cepat menghilang
tertutup awan. Bagiku, maik pesawat adalah pengalaman yang luar biasa
menakjubkan. Bagaimana tidak, dengan naik pesawat kita seolah-seolah terbang
dan melewati gumpalan-gumpalan awan dan hamparan langit biru. Lebih
menakjubkannya lagi, langit-langit yang biru ini kokoh menjulang tanpa ada
tiang sebagai penyangganya. Awan-awan pun dengan indahnya bergerak pelan tidak
saling bertubrukan. Selain itu, ketika kita lihat ke bawah, laut biru luas
membentang. Disinilah karunia Allah SWT harus patut kita syukuri. Namun coba
kita bayangkan, bagaimana seandainya jika langit-langit tanpa tiang ini runtuh
tiba-tiba, awan bertubrukan yang kemudian menghasilkan kilat-kilat cahaya yang
menyeramkan serta laut pasang hingga ketinggian menyamai langit.
Naudzubillah... pasti menyeramkan, namun Allah SWT berjanji bahwa kejadian itu
akan benar-benar terjadi ketika kiamat suatu saat nanti. Wallahu a’lam.
Berbicara soal naik pesawat untuk menuju ke negeri luar Indonesia,
aku benar-benar ingin sekali merasakannya. Namun persoalannya, bagaimana
caranya? Uhum… caranya aku masih harus terus belajar memperbaiki kualitas
diriku. Terutama kualitas bahasa Inggrisku. Aku sudah beberapa kali melamar
enam kali baik untuk melamar beasiswa S2 atau sekedar pertukaran pelajar.
Seringnya aku gagal, aku mulai menyerah ditambah dengan kualitas bahasa
Inggrisku yang masih pas-pasan dan secara intelijensi aku tergolong orang yang
tidak terlalu unggul. Tapi di tahun ini tahun 2016, aku harus yakin dan optimis
bahwa suatu saat entah kapan waktunya, panggilanku untuk merasakan terbang naik
pesawat melintasi samudera, benua, dan waktu yang berbeda, akan terlaksana. Aku
tekadkan bahwa aku harus selalu meperbaiki kualitasku dan yang paling
terpenting aku harus berdo’a pada ALLah SWT serta yakin bahwa khayalanku tidak
akan terus berupa hanya sebuah khayalan.
Komentar
Posting Komentar